KRI Slamet Riyadi (352)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
|
|
Karier (ID) | |
---|---|
Produksi | Koninklijke Maatschappij de Schelde, Vlissingen, Belanda |
Mulai dibuat | 1 Oktober 1963 |
Diluncurkan | 5 Maret 1965 dan mulai bertugas sejak 14 April 1967 di AL Belanda |
Dibeli | 1987 oleh TNI Angkatan Laut |
Nama sebelumnya | Hr. Ms. Van Speijk |
Status | Masih bertugas |
Pelabuhan utama | Armada Timur TNI-AL |
Karakteristik umum | |
Berat benaman | 2.940 ton |
Panjang | 11.342 m (37,211.29 kaki) |
Lebar | 1.251 m (4,104.33 kaki) |
Draft | 457 m (1,499.34 kaki) |
Tenaga penggerak | mesin diesel 2 x Caterpillar CAT DITA 3616, Reintjes WAV 1000 @16,000 shp |
Kecepatan | maksimum 28,5 knot |
Awak kapal | 180 orang |
KRI Slamet Riyadi merupakan kapal fregat bekas pakai AL Belanda (Hr.Ms. Van Speijk (F802)) yang kemudian dibeli oleh Indonesia. Kapal ini termasuk dalam Fregat kelas Leander dengan sedikit modifikasi dari disain RN Leander asli. Dibangun tahun 1963 oleh Koninklijke Maatschappij de Schelde, Vlissingen, Belanda dan mulai bertugas pada AL Belanda sejak 1967.
Pada tahun 1987, dibebastugaskan dari AL Belanda dan mendapat peningkatan kemampuan sebelum berpindah tangan ke TNI-AL pada tahun 1987. Termasuk di antaranya adalah pemasangan sistem pertahanan rudal antipesawat (sea-to-air missile/SAM) Mistral menggantikan Sea Cat. Di Indonesia, kapal ini bertugas sebagai armada patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.
Termasuk dalam kelas Ahmad Yani bersama KRI Slamet Riyadi antara lain KRI Ahmad Yani (351), KRI Yos Sudarso (353), KRI Oswald Siahaan (354), KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355) dan KRI Karel Satsuit Tubun (356).
Data teknis
KRI Slamet Riyadi memiliki berat 2.940 ton. Dengan dimensi 113,42 meter x 12,51 m x 4,57 m. Ditenagai oleh mesin diesel 2 x Caterpillar CAT DITA 3616, Reintjes WAV 1000 @16,000 shp sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 28,5 knot. Diawaki oleh maksimal 180 pelaut.Persenjataan
KRI Slamet Riyadi dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan modern untuk mengawal wilayah kedaulatan Indonesia. Termasuk di antaranya adalah :- 8 Peluru Kendali Permukaan-ke-permukaan China Haiying Electromechanical Technology Academy C-802 dengan jangkauan maksimum 120 km (70 mil laut), berkecepatan 0,9 mach, berpemandu active radar homing dengan hulu ledak seberat 165 kg.
- 4 Peluru kendali permukaan-ke-udara Mistral dalam peluncur Simbad laras ganda sebagai pertahanan anti serangan udara. Jangkauan efektif 4 km (2,2 mil laut), berpemandu infra merah dengan hulu ledak 3 kg. Berkemampuan anti pesawat udara, helikopter dan rudal.
- 1 Meriam OTO-Melara 76/62 compact berkaliber 76 mm (3 inchi) dengan kecepatan tembakan 85 rpm, jangkauan 16 km untuk target permukaan dan 12 km untuk target udara.
- 2 Senapan mesin 12,7 mm
- 12 Torpedo Honeywell Mk. 46, berpeluncur tabung Mk. 32 (324 mm, 3 tabung) dengan jangkauan 11 km kecepatan 40 knot dan hulu ledak 44 kg. Berkemampuan anti kapal selam dan kapal permukaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar